Syiriknya Meminta-Minta Kepada Mayit


Oleh : Syaikh Abdul Aziz bin Abdillah bin Baaz rahimahullah

Pertanyaan :

Apa yang dilakukan sebagian orang-orang yang bodoh di sekeliling sebagian kubur mereka meminta-minta kepada mayit dan Istighatsah kepadanya, minta kesembuhan dan pertolongan dalam menghadapi musuh, minta bantuan. Apa hukum Hal itu? Karena ini ada terjadi di banyak negeri.

Jawaban :

Perbuatan seperti ini termasuk syirik besar, dan ini adalah perbuatan syirik yang dilakukan orang-orang musyrikin Quraisy zaman dahulu dan selain mereka.

Mereka dahulu beribadah kepada Latta, Manat atau berhala-berhala dan patung-patung yang banyak, mereka beristighatsah, minta tolong dalam menghadapi musuh.

Sebagaimana dulu Abu Sufyan ketika perang Uhud mengatakan :

“Kami punya Uza kalian tidak punya Uza.”

Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam berkata kepada para sahabat : “Ucapkanlah oleh kalian kepadanya : Allah adalah pembela kami kalian tidak punya pembela.

Abu Sufyan mengatakan lagi : “Tinggilah Hubal.” Hubal adalah berhala yang orang-orang Quraisy menyembahnya di Mekah. Maka Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam  mengatakan : “Jawablah oleh kalian.” Para sahabat berkata : “Apa yang mesti kami ucapkan wahai Rasulullah? Jawablah : “Allah lebih tinggi dan lebih Agung.”

Maksudnya, ketika mereka berdoa kepada orang mati, kepada patung, kepada bebatuan, pepohonan dan selainnya dari makhluk-makhluk, mereka beristighatsah dengannya, minta tolong dengannya, menyembelih, bernazar untuknya, thawaf mengelilinginya, itu semua adalah syirik besar.

Karena hal itu semuanya merupakah ibadah kepada selain Allah, dan ini termasuk perbuatan orang-orang musyrikin generasi dahulu dan orang musyrikin generasi belakang.

Maka wajib menjauhi perbuatan tersebut dan bertaubat kepada Allah dari hal itu wajib.

Kepada para ulama dan para da’i ke jalan Allah mesti menasehati orang-orang yang masih melakukan hal itu, hendaknya mengajari mereka, membimbing mereka, menjelaskan mereka bahwasanya ini adalah perbuatan Syirik kaum musyrikin zaman dahulu yang Allah berfirman tentang mereka :

وَيَعۡبُدُونَ مِن دُونِ ٱللَّهِ مَا لَا يَضُرُّهُمۡ وَلَا يَنفَعُهُمۡ وَيَقُولُونَ هَٰٓؤُلَآءِ شُفَعَٰٓؤُنَا عِندَ ٱللَّهِۚ

“Dan mereka menyembah selain Allah, sesuatu yang tidak dapat mendatangkan bencana kepada mereka dan tidak (pula) memberi manfaat, dan mereka berkata, “Mereka itu adalah pemberi syafaat kami di hadapan Allah.” (Surah Yunus : 18) 

Allah Taala berfirman :

إِنَّ ٱللَّهَ لَا یَغۡفِرُ أَن یُشۡرَكَ بِهِۦ وَیَغۡفِرُ مَا دُونَ ذَ ٰ⁠لِكَ لِمَن یَشَاۤءُۚ

“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni (dosa) karena mempersekutukan-Nya (syirik), dan Dia mengampuni apa (dosa) yang selain (syirik) itu bagi siapa yang Dia kehendaki.” (Surah An-Nisa’ : 48)
 
Allah Taala berfirman :

وَلَوۡ أَشۡرَكُوا۟ لَحَبِطَ عَنۡهُم مَّا كَانُوا۟ یَعۡمَلُونَ

“Sekiranya mereka mempersekutukan Allah, pasti lenyaplah amalan yang telah mereka kerjakan.” (Surah Al-An’am : 88) 

Allah Taala berfirman :

إِنَّهُۥ مَن يُشۡرِكۡ بِٱللَّهِ فَقَدۡ حَرَّمَ ٱللَّهُ عَلَيۡهِ ٱلۡجَنَّةَ وَمَأۡوَىٰهُ ٱلنَّارُۖ وَمَا لِلظَّٰلِمِينَ مِنۡ أَنصَارٖ

”Sesungguhnya barang siapa mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka sungguh, Allah mengharamkan surga baginya, dan tempatnya ialah neraka. Dan tidak ada seorang penolong pun bagi orang-orang yang zalim itu.” (Surah Al-Ma’idah : 72) (Akhthaa’un fil ‘Aqiidah 11) 

Wallahu'alam

Posting Komentar

0 Komentar