Oleh : Buya Muhammad Alif
Rebo wekasan adalah aktifitas ritual yg rutin dilakukan pada hari rabu terakhir di bulan safar berisikan amalan-amalan doa, berdzikir, shalat sunnah, memperbanyak bacaan al quran seperti surat yasin dan yang lain.
Keyakinan bathil tentang bulan shafar : bahwasanya setiap tahun pada akhir Rabu bulan shafar Allah menurunkan 820.000 ribu bala'/bencana, barang siapa yang shalat empat raka'at dihari itu, insya Allah dijauhkan dari Mala petaka dan Musibah. dengan dalil :
عن أبي هريرة رضي اللَّه عنه قال ؛ قال رسول اللّه صلى اللّه عليه وسلّم : " مَا اجْتَمَعَ قَوْمٌ يُصَلُّوْنَ فِيْ آخِرِ الْأَرْبِعَاءِ مِنْ صَفَرَ إِلاَّ نَجَّاهُمُ اللّٰهُ مِنَ الْكَوَارِثِ "
Dari Abi Hurairah Radhiyallahu Anhu berkata, Rasulullah Shalallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda :
"Tidaklah berkumpul suatu kaum mereka shalat dihari akhir Rabu dari bulan Shafar terkecuali Allah menyelamatkan mereka dari malapetaka-malapetaka/musibah".
juga dengan riwayat :
مَنْ صَلىَّ لَيْلَةَ اْلأَرْبِعَاءِ رَكْعَتَيْن
ِ يَقْرَاءُ فِى اْلأُوْلَى فَاتِحَةَ اْلكِتَابِ وَقُلْ أَعُوْذُ بِرَبِّ اْلفَلَقْ عَشْرَ مَرَّاتٍ وَفِى الثَّانِيَّةِ قُلْ أَعُوْذُ بِرَبِّ النَّاسِ عَشْرَ مَرَّاتٍ ثُمَّ إِذَا سَلَمَ أَسْتَغْفِرُ اللهَ عَشْرَمَرَّاتٍ ثُمَّ يُصَليِّ عَلَى مُحَمَّدٍ عَشْرَمَرَّاتٍ نَزَل َمِنْ كُلِّ سَمَاءٍ سَبْعُوْنَ أَلْفَ مَلَكٍ يَكْتُبُوْنَ ثَوَابَهُ إِلَى يَوْمِ اْلقِيَامَةِ
"Barangsiapa yang berkenan mengerjakan shalat 2 rakaat di malam Rabu, pada rakaaat pertama membaca surat al-Fatihah dan al-Falaq 10 kali dan pada rakaat kedua membaca al-Fatihah dan an-Nas 10 kali, kemudian setelah salam membaca istighfar 10 kali dan shalawat 10 kali maka 70 malaikat turun dari langit yang bertugas mencatatkan pahalanya sampai hari kiamat."
Cara shalatnya : shalat sunnah mutlak 4 raka'at, atau bisa dengan niat shalat Li daf'il bala' 4 raka'at satu kali salam boleh, tanpa tahiyyatul awwal, dua kali salam juga boleh, setelah selesai membaca al-Fatihah pada tiap-tiap rakaat membaca surat al-Kautsar 17 kali, surat al-Ikhlas 5 kali dan surat al-Mu’awwidzatain 1 kali.
Lalu membaca doa shalat sunnah Rebo Wekasan sebagai berikut :
أَللَّهُمَّ يَا شَدِيْدَ اْلقَوِىِّ وَيَاشَدِيْدَ اْلمِحَالِ يَا عَزِيْزُ ذَلَّلْتَ بِعِزَّتِكَ جَمِيْعَ خَلْقِكَ إِكْفِنِىْ مِنْ جَمِيْعِ خَلْقِكَ يَامُحْسِنُ يَا مُجَمِّلُ يَا مُتَفَضِّلُ يَا مُنْعِمُ يَا مُكْرِمُ يَا مَنْ لاَإِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ أَللَّهُمَّ بَسِّرْ اْلحَسَنَ وَأَخِيْهِ وَجَدِّهِ وَأَبِيْهِ إِكْفِنِىْ شَرَّ هَذَا اْليَوْمِ وَمَا يَنْزِلُ فِيْهِ يَا كَافِيَ الْمُهِمَّاتِ يَا دَافِعَ اْلبَلِيَاتِ فَسَيَكْفِيْكَهُمُ اللهُ وَهُوَ السَّمِيْعُ اْلعَلِيْمُ وَحَسْبُنَا اللهُ وَنِعْمَ اْلوَكِيْلُ وَلاَحَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلَّابِاللهِ اْلعَلِيِّ اْلعَظِيْمِ اَللَّهُمَّ إِعْصِمْنَا مِنْ جَهْدِ اْلبَلاَءِ وَدَرْكِ الشَّقَاءِ وَسُوْءِ اْلقَضَاءِ وَشَمَاتَةِ اْلأَعْدَاءِ وَمَوْتِ اْلفُجْأَةِ وَمِنْ شَرِّ السَّامِ وَالْبَرْسَامِ وَالْحُمَى وَاْلبَرَصِ وَاْلجُذَامِ وَاْلأَسْقَامِ وَمِنْ جَمِيْعِ اْلأَمْرَاضِ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ وَصَلَّى اللهُ عَلَى َسِّيدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمْ .
Bantahan untuk keyakinan bid'ah dan bathil tersebut adalah :
1. Hadits-hadits tersebut dari kitab hadits mu'tabar apa? dan apa derajat hukum haditsnya?
2. Di kitab fiqh mu'tabar apa pembahasan ini? dan madzhab siapa?
Ketahuilah bahwa bulan shafar adalah salah satu dari dua belas bulan hijriyah, yaitu bulan setelah Muharam. Dan Nabi Shalallahu 'Alaihi wa Sallam telah mengingatkan :
لَا عَدْوَى وَلَا طِيَرَةَ وَلَا هَامَةَ وَلَا صَفَرَ، وَفُـرّ مِنَ المَجذُومِ كَمَا تَفِرّ مِنَ الأَسَدِ
“Tidak ada penyakit menular, tidak ada thiyarah dan tidak ada (pengaruh sial) burung hantu dan shafar (yang dianggap membawa kesialan). Dan larilah dari penyakit kusta seperti engkau lari dari singa". (Hadits Riwayat Bukhari no. 5387 dan Muslim no. 2220)
Nabi Shalallahu 'Alaihi wa Sallam menegaskan dalam hadits tersebut karena orang arab jahiliyah merasa pesimis dan sial di bulan shafar, maka islam datang membantah keyakinan mereka yang bathil.
Lajnah Daaimah lil ifta' (Komite Fatwa KSA) pernah ditanya tentang seputar amalan di akhir bulan shafar, maka Ulama’ Lajnah Daaimah menjawab :
“Alhamdulillah, shalawat dan salam kepada Rasulullah, keluarga dan para shahabatnya, wa ba’du.
Shalat sunah yang disebutkan dalam pertanyaan, kami tidak tahu asalnya baik dari Kitab maupun sunah. Menurut kami tidak ada ketetapan satu orang pun dari ulama’ salaf umat ini dan orang-orang shaleh setelahnya mengamalkan shalat sunah ini. Bahkan ia termasuk bid’ah yang munkar.
Telah ada ketetapan dari Rasulullah Shalallahu 'Alaihi wa Sallam beliau bersabda, “Siapa yang mengamalkan suatu amalan yang tidak ada perintah dari kami, maka Ia tertolak,” dan beliau juga bersabda, “Siapa yang membuat suatu yang baru dalam perkara kami (agama) yang tidak ada darinya maka ia tertolak.”
Siapa yang menyandarkan shalat ini dan apa yang disebutkan bersamanya kepada Nabi Shalallahu 'Alaihi wa Sallam atau kepada salah satu dari para shahabat radhiyallahu anhum, maka sungguh termasuk kebohongan yang besar. Dan layak mendapatkan balasan dari Allah bagi orang-orang pembohong". (Fatawa Lajnah Daimah 2/354).
Mari kita beribadah dan memperbanyak amalan bukan hanya di seluruh bulan dan kita berlindung kepada Allah disetiap saat dari bahaya dan bencana.
Wallahu'alam
0 Komentar