Hukum Menghadirkan Arwah Orang Yang Sudah Mati


Dalam akidah islam, tidak dikenal yang namanya arwah gentayangan, arwah penasaran, ataupun sejenisnya. Hal ini bertentangan dengan firman Allah Subhanahu wa Ta'ala :

إِنَّكَ لَا تُسْسْمِعُ الْمَوْتَى 

“Sesungguhnya kamu tidak dapat membuat orang mati mendengar” (Surah An Naml : 80)

Ibnul Qayyim al Jauziyah rahimahullah menjelaskan :

"Arwah itu ada 2 macam : pertama, arwah yang diadzab, kedua, arwah gang yang mendatangkan nikmat." (Ar Ruh, hal. 17) 

Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin rahimahullah ditanya, 

يقول ماذا يعني تحضير الأرواح؟ وهل هذا موجود حقيقة أم خرافة حيث يقال أن هناك أشخاص يحضرون أرواح الأموات ويلتقون معهم ويكلمونهم فهل هذا صحيح؟ ويقال أنه توجد كتب عن تحضير الأرواح فما رأيكم وما حكم ممارسة هذا العمل؟

Bagaimana (pandangan anda) dengan menghadirkan para arwah? Apakah ini memang ada hakikatnya, atau cuma cerita khurafat yang mana dikatakan, di sana ada beberapa orang yang bisa menghadirkan para arwah orang yang sudah mati, bertemu dengan mereka, berbicara dengan mereka. Apakah ini benar?

Katanya, ada kitab-kitab yang menjelaskan tentang menghadirkan para arwah, apa pendapat anda, dan apa hukum mempelajari perbuatan ini?

Beliau menjawab :

هذا التحضير لأرواح الموتى لا يصح ولا يمكن أن يكون ثابتا، وإذا قدر أن أحدا زعم أنه حضر روح فلان وخاطبها وخاطبته فإن هذا شيطان يخاطبه بصوت ذلك الميت، فإن الأرواح بعد الموت محفوظة كما قال الله تعالى: ﴿حتى إذا جاء أحدكم الموت توفته رسلنا وهم لا يفرطون﴾، 

Menghadirkan arwah orang yang sudah mati itu tidaklah benar, dan itu tidak mungkin terjadi. Jika ditakdirkan ada seorang yang mengaku menghadirkan arwah si fulan, berbicara dengannya, dan sang arwah berbicara dengannya, maka sesungguhnya itu adalah syaitan yang mengajaknya berbicara dengan suara sang mayit.

Karena arwah seorang setelah matinya itu terjaga, sebagaimana Allah Taala berfirman :

حَتَّىٰٓ إِذَا جَآءَ أَحَدَكُمُ ٱلۡمَوۡتُ تَوَفَّتۡهُ رُسُلُنَا وَهُمۡ لَا يُفَرِّطُونَ

“Sehingga apabila kematian datang kepada salah seorang di antara kalian, malaikat-malaikat Kami mencabut nyawanya dan mereka tidak melalaikan tugasnya.” (Surah Al-An’am : 61) 

أي لا يفرطون في حفظ هذه الروح، ثم إنّ الأرواح تكون بعد الموت في مقرها ولا يمكن أن تحضر إلي الدنيا بأي حال من الأحوال، وتعاطي مثل هذا العمل محرم، بما فيه من الكذب والدجل وغش الناس وأكل المال بالباطل، فالواجب الحذر منه والتحذير أيضاً، لما فيه من المفاسد الكثيرة العظيمة. نعم.

Yakni, para malaikat tidak meremehkan dalam menjaga arwah. Kemudian sesungguhnya setelah kematiannya, arwah itu berada dalam tempat berdiamnya, tidak mungkin lagi untuk hadir di dunia dalam keadaan apapun.

Melakukan semisal perbuatan seperti ini haram hukumnya, karena di dalamnya terdapat kedustaan, kebohongan dan  menipu manusia, memakan harta dengan cara yang batil. Maka wajib kita mewaspadai dan memperingatkan umat dari hal ini, karena di dalamnya mengandung kerusakan yang banyak dan besar. Naam. (Fatawa Nur ala Ad-Darbi kaset ke 126) 

Syaikh Shalih Al-Fauzan hafizhahullah juga ditanya, 

Apa hukum mendatangkan arwah? Apakah hal itu termasuk jenis sihir?

Beliau menjawab :

Tidak diragukan lagi bahwa mendatangkan arwah termasuk salah satu jenis sihir atau perdukunan.

Arwah yang didatangkan tersebut hakikatnya bukan arwah orang yang telah meninggal seperti yang mereka katakan, melainkan setan-setan yang menjelma menjadi orang yang sudah meninggal itu.  Setan-setan itu lalu mengatakan, “Aku adalah roh Si Fulan," atau "Aku adalah Si Fulan.” Padahal hakikatnya dia adalah setan. 

Maka dari itu, perbuatan semacam ini tidak boleh. Arwah orang-orang yang sudah meninggal tidak mungkin dihadirkan. Sebab, sudah berada di genggaman Allah Subhanahu wa Ta’ala sebagaimana firman-Nya (yang artinya),

“Allah memegang jiwa ketika matinya dan memegang jiwa orang yang belum mati di waktu tidurnya; maka Dia menahan jiwa yang telah Dia tetapkan kematiannya dan Dia melepaskan jiwa yang lain sampai waktu yang ditetapkan.” (Surah Az-Zumar : 42)

Jadi, arwah itu tidak seperti yang diklaim sebagian orang, yaitu bisa datang dan pergi. Allah saja yang mengaturnya. Karena itu, perbuatan mendatangkan arwah adalah batil, termasuk jenis sihir dan perdukunan. (Al-Muntaqaa min Fataawa Al-Fauzan, 2/134-135, pertanyaan no. 109) 

Maka berhati-hatilah dengan keberadaan orang yang mengaku-ngaku sebagai ustadz/dai/buya/ulama/atau sejenisnya. Jika mereka melakukan pemanggilan arwah, mengetahui perkara ghaib, maka mereka sebenarnya adalah dukun. Dan haram hukumnya untuk mempercayainya.

عن بعض أزواج النبي رضي الله عنهن عن النبي صلى الله عليه وسلم قال: مَنْ أَتَى عَرَّافًا فَسَأَلَهُ عَنْ شَىْءٍ لَمْ تُقْبَلْ لَهُ صَلاَةٌ أَرْبَعِينَ لَيْلَةً. [رواه مسلم]

Dari beberapa istri Nabi radhiyallahu 'anhunna dari Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda : “Barangsiapa yang mendatangi tukang ramal (dukun) dan bertanya tentang sesuatu, maka shalatnya selama 40 hari tidak diterima.” (Hadits Riwayat Muslim) 

Wallahu'alam

Posting Komentar

0 Komentar