Pluralisme adalah paham yang menyatakan semua agama adalah jalan yang berbeda-beda menuju Tuhan yang sama. Pluralisme agama bukan sekadar mengakui adanya berbagai agama, tapi lebih dari itu, ia mengajarkan bahwa semua agama sama benarnya dan dapat membawa keselamatan. Pandangan ini sangat berbahaya bagi akidah Islam.
Dalam hal ini sangat bertentangan dengan firman Allah Subhanahu wa Ta'ala :
اِنَّ الدِّيْنَ عِنْدَ اللّٰهِ الْاِ سْلَا مُ ۗ
"Sesungguhnya agama di sisi Allah ialah Islam." (Surah Ali 'Imran : 19)
Berkata Imam Al Hijawi rahimahullah :
من لم يكفر من دان بغير الإسلام ، كالنصارى ، أو شك في كفرهم ، أو صحح مذهبهم : فهو كافر .
“Barangsiapa yang tidak mengkafirkan seseorang yang beragama selain Islam, seperti Nashrani, atau ragu atas kekafiran mereka, atau membenarkan Madzhab mereka, maka dia menjadi kafir". (Kasyaful Qina’ VI:170)
Berkata Syaikh Al-Utsaimin rahimahullah :
.. فمَّن أنكر كفر اليهود والنصارى الذين لم يؤمنوا بمحمَّدٍ صلى الله عليه وسلم ، وكذبوه : فقد كذَّب الله عز وجل ، وتكذيب الله : كفر ، ومن شك في كفرهم : فلا شك في كفره هو
"Maka, barangsiapa yang mengingkari kafirnya Yahudi dan Nasrani yang dimana mereka tidak beriman kepada Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam dan mereka mendustakannya (berarti) ia telah mendustakan Allah 'Azza wa Jalla dan mendustakan Allah itu kafir. Dan barangsiapa meragukan kekafiran mereka, maka tidak diragukan lagi kafirnya dia". (Majmu Fatawa Syaikh Al-Utsaimin)
Syaikh bin Baaz rahimahullah pernah ditanya :
ما حكم مَن لم يكفِّر اليهود والنصارى ؟
"Apa hukum orang yang tidak mengkafirkan yahudi dan Nasrani ?"
Beliau menjawab :
هو مثلهم ، مَن لم يكفر الكفار: فهو مثلهم
"Dia sama dengan mereka. Barangsiapa yang tidak mengkafirkan orang yang kafir, maka dia sama dengan mereka". (Fatawa Syaikh bin Baaz rahimahullah XVIII:46)
Pluralisme upaya halus untuk mencabut umat Islam dari keyakinannya, melemahkan keimanan, dan mengikis ketegasan dakwah Islam. Padahal islam tidak mengajarkan kebencian kepada pemeluk agama lain, tetapi menolak tegas penyamaan antara agama.
Keputusan fatwa Lajnah Ad Daa'imah (Ulama Saudi) :
ومن أصول الإسلام أنه يجب اعتقاد كفر كل من لم يدخل في الإسلام من اليهود والنصارى وغيرهم ، وتسميته كافراً ممن قامت عليه الحجة ، وأنه عدو الله ورسوله والمؤمنين ، وأنه من أهل النار
"Termasuk salah satu prinsip Islam adalah wajib meyakini kafirnya semua yang tidak masuk Islam, baik itu Yahudi, Nashrani, dan selainnya, dan menyebut mereka kafir bagi yang hujjah telah sampai padanya dan bahwasanya adalah musuh Allah, Rasul-Nya dan orang-orang yang beriman dan bahwasanya mereka adalah penghuni Neraka".
Lajnah ad Daa’imah juga menyatakan dalam Fatwanya tersebut bahwa ajaran Pluralisme dan menganggap mereka (selain Islam) itu ajarannya sama dengan Islam maka itu juga menyebabkan yang menyatakan atau meyakininya adalah kafir murtad.
فإن الدعوة إلى (وحدة الأديان) والتقارب بينها وصرفها في قالب واحد ، دعوة خبيثة ماكرة والغرض منها خلط الحق بالباطل ، وهدم الإسلام وتقويض دعائمه وجرّ أهله إلى ردة شاملة
“Sesungguhnya penyeruan kepada Pluralisme dan pendekatan antar agama dan lantas menyamakan dalam satu pemahaman, maka ini merupakan propaganda jelek dan penuh tipu daya. Yang tujuan dari propaganda ini adalah mencampuradukkan antara yang haq dan yang bathil, serta menghancurkan dan merobohkan tiang pondasi Islam. Dan akan mengantarkan orang yang mempropagandakan hal ini murtad total".
(Dalam paragraf lain disebutkan di Fatwa tersebut) :
إن الدعوة إلى (وحدة الأديان) إن صدرت من مسلم فهي تعتبر ردة صريحة عن دين الإسلاو
"Sesungguhnya dakwah penyatuan agama (baca: Pluralisme) jika hal ini munculnya dari seorang Islam, maka hal ini termasuk bentuk kemurtadan dari agama Islam dengan sangat nyata". (Lihat selengkapnya pada fatwa Lajnah Daa'imah (XII:275-284 No.19402)
Wallahu'alam
0 Komentar